Dalam filsafatnya tentang absolut dan roh mutlak, Hegel juga menyatakan bahwa yang absolut adalah totalitas, yaitu seluruh kenyataan. Seluruh kenyataan ini dipahami hegel sebagai suatu “proses menjadi”. Namun Hegel tidak hanya menggambarkan pada suatu proses saja melainkan apa yang menjadi tujuan dalam proses itu sendiri. Kemudian Hegel memahami yang absolut adalah sebagai subjek di mana objeknya adalah dirinya sendiri. Sehingga hegel membuat pernyataan bahwa yang absolut adalah subjek yang memikirkan dirinya sendiri atau pikiran yang memikirkan dirinya sendiri. Atau dengan kata lain, Hegel mengartikan yang absolut adalah roh mutlak. Karena roh mutlaklah yang memikirkan dirinya sendiri. Atau dengan kata lain pikiran tentang memikirkan dirinya sendiri itu berasal dari roh mutlak, sehingga yang absolut adalah roh mutlak.
Jika dikatakan bahwa yang absolut adalah roh, maka roh dapat diartikan juga sebagai realitas. Bagi hegel sendiri realitas adalah roh yang menyadari dirinya sendiri. Dalam hal ini Hegel terlihat telah mengabstraksikan segala sesuatu menjadi abstrak dan meninggalkan hal yang konkret. Hegel seperti membalik cara berpikir pada umumnya. Karena pada umumnya beranggapan bahwa roh, yang diartikan hegel sebagai sesuatu yang real, dianggap sebagai hal yang tidak real.